Fitri Awal : Mari Beretika dan Berbahasa Yang Benar di Ruang Digital
Rangkaian
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Kapua kembali digelar pada selasa (31/08)
dengan tema “"Masyarakat Indonesia Maju Dengan Literasi Digital", materi didasarkan pada empat pilar utama yakni Etika
Digital, Keamanan Digital, Kecakapan Digital dan Budaya Digital. webinar yang
menyasar target segmen penggunaan media sosial secara bijak dan sukses di
hadiri oleh pelajar dan masyarakat secara daring dan narasumber yang memberikan
materinya, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
PGRI Kabupaten Kapuas turut berkontribusi dalam rangkaian webinar tersebut tercatat pengurus Kabupaten PGRI yang pernah menjadi narasumber antara lain Ketua Kabupaten Kadeni, M.Pd, Dwi Haryanto, M.Pd (Sekbid Kerjasama Pengembangan Usaha / Ketua MKKS SMA Kalteng) dan kali ini PGRI mengutus Sekbidra PGRI Kabupaten Rahma Fitri Awal M.Pd. Sementara itu dari Program guru penggerak juga pernah ada Aristanika, S.Psi (Pengajar Praktik / SMK 2 Kuala Kapuas) dan Eva Riani, S.Pd (Guru Penggerak / SMAN 1 Kuala Kapuas).
Webinar kali ini juga menghadirkan Romy Rafael (Master of Hypnothis Indonesia) dan sebagai key note speech Wakil Bupati Kapuas Drs. H. Nafiah Ibnor, MM.
Rahma Fitri Awal tampil apik di ruang zoom mengusung
tema Mari Beretika dan Berbahasa Yang Benar di Ruang Digital, beliau mengutip
rilis yang dikeluarkan oleh Microsoft tentang laporan terbaru yang mengukur
tingkat kesopanan netizen atau pengguna internet sepanjang 2020, dalam laporan
Digital Civility Index (DCI).
Hasilnya, netizen Indonesia dinilai paling tidak sopan dalam media sosial se-Asia Tenggara. Sementara, Singapura didapuk menjadi negara paling teladan di Asia Tenggara, menempati urutan keempat secara global untuk tingkat kesopanan di internet.
Indonesia sendiri berada di peringkat 29 dari 32
negara dengan mendapat skor 76, naik 8 poin dari 2019 dalam riset kesopanan
dalam media sosial.
Kemerosotan peringkat di Indonesia dikatakan
sepenuhnya dari orang dewasa. Adapun tiga risiko online terbesar yang terjadi
di Indonesia menurut DCI ialah mengenai hoax dan scam, ujaran kebencian dan
diskriminasi.
Menurut Fitri, Lingkup Dunia Digital harus mempertimbangkan 3 hal, KESADARAN, KEBAJIKAN dan TANGGUNG JAWAB ini artinya ketika kita sudah masuk dunia digital harus disertai dgn kesadaran, lalu aktifitas digital kita harus bernilai kebajikan, tidak menebar kemudharatan, dan dilakukan dgn penuh tanggung jawab. Karena aktifitas digital bisa memberi dampak bagi orang lain.
" Saat berkomunikasi, baik lisan (virtual) atau pun tulisan, perhatikan penulisan, komunikan atau lawan bicara, mampu mengendalikan emosi tidak mudah terprovokasi, komponen lain adalah kesantunan dan bahasa, agar bisa mengembalikan jati diri bangsa indonesia yang sesungguhnya dan yang terakhir waktu berkomunikasi " paparnya.
Berbahasa yang benar memperhatikan tiga aspek ,Objek, yaitu siapa yang kita ajak berkomunikasi. Aspek kedua Pemilihan Bahasa, setelah mengetahui.siapa objek..maka tentukan bahasa yng dipakai, formal atau non formal Dalam etika berkomunikasi dgn guru/dosen/pimpinan ada sistematika bahasa yang harus di gunakan.. Awali dengan salam, perkenalkan diri, sampaikan maksud dan tujuan, ucapkan terimakasih dan akhiri dengan salam, tambahnya lagi.
Pada akhir paparannya Fitri yang juga Guru PAI pada
SMPN 3 Selat ini mengutip Hadist “ Siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaknya dia berkata baik atau diam “ (HR Al Bukhari & Muslim).
SALAM SOLIDARITAS !
Tidak ada komentar