JEJAK LANGKAH TAK BERBEKAS DI ALUR SUNGAI KAPUAS
"...dalam menjalankan tugas sebagai pendidik jangan banyak mengeluh, Insya Allah berkah itu ada !“ (Ngadiman, S.Pd)
Menjadi
seorang guru yang berdedikasi mutlak harus
dimiliki, kemampuan itu ada dalam setiap insan yang peduli terhadap
kewajiban yang diembannya. Guru berdedikas
dituntut pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan peserta didik,
untuk melaksanakan tujuan tersebut diperlukan keyakinan dan pengabdian diri
dalam profesinya.
Adalah sosok Ngadiman, S.Pd, pemenang Lomba Guru Berdedikasi pada Jambore Guru Virtual PGRI Kapuas tahun 2020. Pria kelahiran Cianjur 53 tahun silam ini mengabdi pertama kali pada Desember 1987 di SD Inpres Bamban Raya (sekarang SDN 7 Jajangkit) sebuah sekolah dasar yang berada di pinggiran sungai Kapuas yang hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai. Tahun 2004 beliau pindah tugas ke SDN 3 Murung Keramat, Selat. Sekolah yang berada di daerah pertanian masih di pinggiran sungai Kapuas. Untuk mencapai lokasi sekolah ini beliau biasa mengunakan jasa fery penyebrangan Tarantang dengan ongkos 4 ribu rupiah sehari.
Menurut Ngadiman di samping memberikan pelajaran akademik, siswa juga dibekali dengan ketrampilan anyaman, pengolahan kreasi tanah liat dan pemanfaatan barang bekas. Kerjasama dengan institusi kesehatan juga terus berlangsung, ini tidak lain adalah untuk menjaga dan menjamin kesehatan anak-anak didik. Di sekokah ini juga ada program Jumantik yaitu Juru pemantau jentik, sebuah kegiatan komunitas yang peduli terhadap upaya pencegahan menyebarnya Demam Berdarah Dengue, DBD. Salah satunya yaitu memutus mata rantai siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, dengan memantau dan memusnahkan tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk tersebut.
Pada masa pandemic covid 19 SDN 3 Murung Keramat menggunakan system pembelajaran luring, guru mendatangi tempat tinggal siswa tentu dengan memperhatikan protocol kesehatan. Biasanya tempat yang kami kunjungi ada 2 – 5 orang siswa. "kami belajar di teras rumah, di alam terbuka atau bahkan di atas kapal fery yang sudah tidak digunakan lagi, ini merupakan tempat yang sangat mengasikkan “ kata pria yang murah senyum ini.
Menurut Bubu, S.Pd, M.Pd mantan Kepala SDN 3 Murung Keramat, Pa Ngadiman adalah sosok yang rajin, disiplin, peduli dan bertanggungjawab. Selalu datang tepat waktu, dengan sukarela kadang mengisi kelas yang pengajarnya belum datang.“ Beliau adalah sosok guru yang saya kagumi, pernah menjadi instruktur matematika dan juga pernah sebagai ketua KKG guru selat” ungkapnya.
Pengabdian 33 tahun bukan waktu yang sebentar kesabaran dan tanggung jawab adalah hal yang utama, semata adalah untuk mencerdaskan anak bangsa. Ngadimanpun berharap jejak langkah tak berbekas ini adalah sebuah memory berbagi pengalaman, mudahan bisa menjadi inspirasi dan penyemangat, dalam menjalankan tugas sebagai pendidik jangan banyak mengeluh, Insya Allah berkah itu ada !
Aamiin !
#pendidikanhebatkapuascerdas !
Tidak ada komentar